Dalam teknologi komunikasi seluler, peran yang sebelumnya dijalankan oleh kabel-kabel penghubung, kemudian digantikan oleh gelombang radio. Pembagian wilayah atau disebut dengan sel ini dilakukan supaya aliran atau rambatan gelombang radio yang digunakan oleh jutaan pengguna telepon seluler tidak sampai kacau. Sehingga pembicaraan yang kita lakukan saat menggunakan telepon seluler tidak sampai tertukar dengan suara orang lain. Dengan pengaturan yang baik, pesan yang kita sampaikan juga bisa sampai dengan tepat kepada orang yang kita tuju.
Bagaimana pembagian wilayah ini dilakukan ? Jaringan komunikasi seluler ini tidaklah hanya menjangkau satu RT atau Satu RW. Orang yang menggunakan telepon seluler tersebar di wilayah yang sangat luas. Sementara jangkauan frekuensi gelombang radio yang tugasnya menggantikan kabel telepon itu terbatas. Wilayah yang luas ini kemudian dibagi menjadi wilayah-wilayah kecil.
Ada tiga bentuk pembagian wilayah ini yang dikenal dalam dunia komunikasi seluler, yakni bentuk bujur sangkar, bentuk segitiga sama sisi, dan bentuk segi enam. Mirip dengan paving block di halaman rumah kita, masing-masing bentuk itu kalau disusun dengan rapi, akan menutup halaman luar tanpa meninggalkan celah lebar. Jika susunan pembagian wilayahnya meninggalkan celah, maka mereka yang tinggal di daerah celah ini tidak akan mendapatkan sinyal.
Saat ini, pembagian wilayah yang paling banyak digunakan berbentuk segi enam. Mengapa ? Bentuk segi enam ini membuat jumlah sel yang sedikit mampu menjangkau wilayah yang lebih luas dibanding segitiga sama sisi maupun bujur sangkar. Atau dengan ungkapan singkat bisa dibilang bawa bentuk segi enam ini laing efisien dibanding yang lain.